• banners
    Latest Post

    PUTERA: Vokalis Cereal Glove Jadi Finalis Kakang-Mbakyu Malang 2012

    Written By Unknown on Sabtu, 20 Oktober 2012 | 10.51


    PUTERA (Vokalis Cereal Glove) terpilih menjadi Finalis Kakang Mbakyu Kota Malang 2012. Tampak Putera (kedua dari kiri) yang secara refleks berupaya melindungi pasangannya dari terpaan gerimis, bersama para pasangan finalis lainnya saat sesi pemotretan yang diabadikan oleh wartawan Harian Radar Malang Jawa Pos edisi 8 Oktober 2012. Tentu saja manajemen dan para personil CEREAL GLOVE lainnya turut merasa senang dan bangga atas prestasi terbaru PUTERA dari sang vokalis.

    Heru, Adjie, Avid, dan Cak Luthink akan tetap mendukung dan mendoakan semoga Putera mampu menampilkan yang terbaik pada ajang bergengsi di Kota Malang ini. SELAMAT menjadi, Bro!!

    Ayo mari kita dukung Harry Putera Pamungkas dan pasangannya (lupa namanya..hehe) menjadi Kakang-Mbakyu Kota Malang 2012.

    Tips Membuat Lagu Enak dan Bagus

    Written By Unknown on Rabu, 03 Oktober 2012 | 12.19


    Bikin lagu bagus dan enak di dengar itu susah susah gampang, kadang kita dapat intro yang enak tapi lemah di reff nya,atau kuat di lyric tapi bingung menentukan nada nya.di tambah lagi bila suasana hati kita tergantung mood,wah alamat gak bakalan jadi tuh lagu..he he he,mungkin ada di antara sobat yang mengalami kejadian seperti itu,pusing tujuh keliling bahkan sampe mengasingkan diri ke hutan atau menyendiri di kuburan agar dapet wangsit,hii serem amat kedengeran nya,bisa bisa nanti malah didatengin hantu beneran,,he he he ,kembali ke topik daripada ngelantur gak jelas.nah sekarang waktu nya saya ingin bagi bagi tips sedikit yang mudah mudahan bisa menjadi referensi buat sobat sekalian dalam menciptakan lagu bagus,karena menurut saya lagu bagus atau enak itu relatif,bila kata kita bagus belum tentu orang lain berpendapat sama.so cekidot...


    1.TEMA
    pikirkan tema atau judul apa yang mau sobat tulis di lagu itu,misalnya tema tentang cinta atau tema sosial,intinya Jangan miskin tema. sobat bisa ambil referensi dari band atau artis lain yang terpenting lagu itu harus mempunyai cerita,bisa dari curhatan teman,pengalaman pribadi mungkin,atau hanya khayalan sobat belaka..so ambilah kertas dan coba sobat tuliskan apa yang sobat dengar atau rasakan,dan pikirkan dari sekarang,he he he (maksa)

    2.NADA
    mencari nada awal lagu atau melody yang paling mudah bisa sobat coba dari nada kunci dasar dulu,seperti kunci C,G,AM,F,E,A dst.ntar dengan sendirinya dari kunci2 tadi akan terbentuk nada atau melody yang bisa sobat pakai sebagai intro maupun reff,usahakan imajinasi sobat ikut bermain ketika mendengar nada dari kunci2 dasar tersebut ini berguna agar irama dari kunci tersebut bisa berkembang dan tidak monoton.

    3.LYRIC
    dalam membuat lyric lagu yang enak itu gak mesti puitis kata katanya,yang perlu di tekankan di sini adalah lyric yang bisa menyampaikan pesan lagu tersebut kepada pendengar nya,memang kekuatan lyric tidak bisa di anggap remeh,ini yang membedakan lagu itu enak di dengar atau tidak,pasaran atau tidak,jadi saran saya perbanyaklah perbendaharaan kata,bisa lewat baca novel,koran atau apalah yang bisa mengasah kemampuan sobat dalam membuat kata2,

    4.REFF
    rata rata semua lagu yang di ciptakan dan menjadi hits biasanya menonjolkan bagian reff dari lagu itu sendiri yang sangat powerfull dan buat hati terpikat,mengapa?karena bagian reff lah yang biasanya di tunggu para pendengar musik untuk menilai apakah lagu ini enak atau tidak..pasti sobat sering dengar orang sambil jalan dan nyanyi lagu penyanyi hanya bagian reff nya saja kan?dan untuk membuat reff yang enak itu biasanya di tentukan nada lagu itu sendiri,so tips nya ialah biarkan lagu itu mengalir apa adanya dan nanti pasti reff itu akan tercipta dengan sendirinya

    5.INSTRUMEN
    Jangan sekali-kali mengartikan lagu bagus itu sebagai lagu yang dipenuhi berbagai instrumen. Cuma dengan gitar pun lagu bisa terdengar bagus. Ingat, bagus bukan berarti rame. Bukan berarti juga kaya bunyi,yang perlu ditekan kan di sini ialah kecocokan lagu tersebut dengan instrumen yan di mainkan,klo hanya dengan gitar lagu itu sudah kedengeran enak gak usahlah di tambah dengan bunyian suling atau gendang,yang ada malah bikin pusing telinga.

    yups,itu aja dulu yang ingin saya share mungkin sobat bisa tambahkan bila ada kekurangan.maklum tulisan yang saya bagikan ini adalah pengalaman pribadi yang pernah merasakan betapa pusing nya membuat lagu yang mewakili suasana hati saat itu, jadi harap maklum bila di sana sini masih banyak kekurangan nya ntar klo ada tips lain nya yang bagus pasti akan saya bagi bagikan ke sobat semua,so tunggu aja artikel selanjutnya ya..thanks udah mau nyimak tulisan sederhana ini,,
    sumber: http://airvan42theblog.blogspot.com/2012/08/tips-buat-lagu-enak.html

    Adapun tips untuk membuat lagu bagus berikut ini.

    • Be Creative..!! jangan dulu di pusingkan dengan kemungkinan bisa sama dengan lagu lain.. Just do it, setelah selesai baru di review.
    • Coba dengarkan musik sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, kamu akan memiliki banyak referensi untuk modal membuat lagu sendiri.
    • Biarkan lagu itu menceritakan isi hatimu yang ingin kamu ceritakan ke orang/ke diri sendiri. (musik tuh harus punya nyawa).
    • Cari tau sampai dimana tingkat musikalitas kamu, mencoba membuat lagu. Lalu mengkategorikannya ke dalam musik-musik yang berada di sekitarmu, apakah kamu berada dijalur mainstream atau indie?
    • Jangan miskin tema. Kamu bisa ambil referensi dari band atau artis lain.
    • Jangan selalu ngikutin band-band yang sudah gede. Komersil bukan berarti kamu harus ikut-ikutan band lain. Tapi untuk mulai dari band referensi juga gak apa-apa.
    • Jangan selalu ngikutin lagu-lagu yang lagi ngehits.
    • Kombinasi personil harus ada yang ditonjolkan. Misalnya kalo gitaris kamu jago, kamu tonjolin sedikit kemampuan gitaris kamu.
    • Kalo sudah punya musik yang unik, lirik jangan sampai lemah.
    • Jangan berpikir tipikal. Contoh, kamu pikirin lagu yang disukai anak-anak kuliah itu yang seperti apa yah? Yang disukai ibu-ibu rumah tangga kayak apa yah?
    • Jangan membuat lagu yg terlalu idealis, yang cuma kamu doang yang ngerti, nggak mikirin orang lain.
    • Jangan sekali-kali mengartikan lagu bagus itu sebagai lagu yang dipenuhi berbagai instrumen. Cuma dengan gitar pun lagu bisa terdengar bagus. Ingat, bagus bukan berarti ramai. Bukan juga berarti kaya bunyi.
    • Jangan takut mendengar kritikan orang pada lagu kamu. Kritikan itu justru bisa dijadikan modal untuk membuat lagu kamu menjadi bagus.
    Itulah sedikit tips cara membuat lagu. Semoga tips ini bisa membantu kalian yang berjiwa musik.
    Sukses buat band kamu!!!!
    sumber: http://www.inijalanku.com/tata-cara-tips-cepat-membuat-lagu-bagus.html

    Sejarah Musik Indie

    CEREAL GLOVE: Band Indie Pop Rock Alternative Indonesia
    Sejarah musik selalu diwarnai oleh terobosan-terobosan baru pada setiap jamannya. Terobosan-terobosan ini senantiasa berporos pada prinsip menghadirkan tawaran alternatif terhadap budaya mainstream di setiap masanya. Industri musik indie muncul di Amerika sejak tahun 1920an. Di masa itu ada beberapa label-label rekaman kecil mencoba menandingi label-label besar.

    Awal tahun 60an, Elvis Presley berhasil menggemparkan dunia musik. Elvis sukses merubah paradigma bermusik di Amerika dengan musik rock ‘n roll-nya (adaptasi musik blues dan jazz kulit hitam). Pada jaman itu juga, lorong-lorong bawah tanah stasiun kereta (subway) disulap menjadi panggung-panggung pertunjukan oleh para seniman-seniman di Paris, Perancis. Para seniman itu mencoba mendekatkan diri langsung dengan massa, menentang pola berkesenian elitis ala seniman mainstream. Bahkan puisi, teater, musik, dan produk kesenian lainnya pada massa itu sarat dengan nuansa kritis. Karena tempat pertunjukannya yang berada di bawah tanah, lahirlah istilah underground.

    Perubahan di atas harus dilihat selaras dengan fenomena sosial yang sedang terjadi. Tahun 50 sampai 60an adalah masa pemulihan pasca perang dunia II dan masa awal perang dingin. Krisis ekonomi menghinggapi hampir semua negara di dunia. Pengiritan sektor industri menjadikan kelas-kelas pekerja makin jauh dari taraf kesejahteraan. Mendapatkan hiburan seperti opera dan pertunjukan musik klasik adalah sebuah hal yang mustahil bagi kelas pekerja. Mau tak mau mereka harus menciptakan alternatif-alternatif hiburannya sendiri. Fenomena underground di Paris, musik alternatif di Amerika (blues, jazz, dan rock ‘n roll), serta skin head di Inggris harus dilihat sebagai bentuk-bentuk alternatif dalam bermusik di jaman itu.

    Masa Flower Generation
    Selanjutnya dunia masuk dalam masa perang dingin. Pertarungan dua ideologi yang bertolak belakang menyeret masyarakat dunia dalam perang dingin penuh intrik, persaingan, dan konflik. Kejenuhan akan korelasi antara perang dingin dan kehidupan keseharian melahirkan semangat Do It Yourself (DIY). Semangat DIY menjadi semboyan utama Flower Generation, sebutan buat generasi di pertengahan 60an sampai 70an.

    Semangat DIY ini juga diadaptasi dalam dunia musik. Semangat untuk membuat gaya sendiri, label sendiri, dan musik sendiri benar-benar tumbuh di jaman itu. Wajar jika banyak musik-musik alternatif yang ada hari ini lahir dan berkembang pada era 70an. Sebut saja beberapa genre besar seperti punk, rock ‘n roll, rock, metal, ska, reggae, dll.

    Sex Pistols adalah salah satu band yang pantas disebut mewakili masa flower generation. Band punk ini melahirkan lirik-lirik anti kemapanan, juga aksesori nyelenehnya yang kental nuansa kritik sosialnya. Seperti penggunaan sepatu boot yang merupakan bentuk protes terhadap kekerasan militer dan perang. Lain lagi style rambut mowhawk yang diadaptasi dari suku-suku Indian. Hal ini guna menunjukan keberpihakan kepada kaum marjinal (Indian tersingkir karena kedatangan imigran Eropa di Amerika). Begitu juga dengan aksesori rantai lengkap dengan gembok yang dipopulerkan Sid Vicious (basis Sex Pistols). Sid mengkritik Kerajaan Inggris dan budaya feodalnya yang dinilai mengekang kebebasan individu. Puncaknya adalah cover album Sex Pistols yang sangat legendaris, menampilkan sosok Ratu Elizabeth dengan tindikan peniti di hidungnya.

    Bukan hanya itu, Woodstock (pagelaran musik) di Amerika pada tahun 1969 mengambil tema “Make Peace Not War”. Tema ini adalah bentuk protes terhadap perang Vietnam. Atau lirik fenomenal dari Bob Marley yang berseru ‘Emancipate your self, from mental slavery’. Inilah deretan bentuk perlawanan flower generation. Bukan hanya sekedar menyuguhkan musik alternatif, tapi juga sarat akan muatan sosial. Selain itu masih banyak band lain yang kelak menjadi influence band-band di masa setelahnya. Sebut saja Rolling Stones, The Clash, The Ramones, Deep Purple, Led Zeppelin, Black Sabath, dll.

    Sejarah Musik Indie di Indonesia
    Musisi Indonesia banyak mengadopsi budaya barat dalam berkarya. Sebagai negara bagian dunia ketiga, kita memiliki banyak ketertinggalan dalam soal ekonomi dibanding dengan negara-negara maju. Akhirnya musik kelas bawah di belahan utara bumi diadaptasi oleh kelas menengah di Indonesia. Karena kelas menengah memiliki kesempatan lebih untuk mengintip perkembangan dunia musik luar negeri ketika itu.

    Tak heran Presiden Soekarno kala itu pernah memenjarakan Koes Plus, karena musiknya dituduh identik dengan budaya kapitalisme internasional. Soekarno dengan padangan politiknya melihat musik Koes Plus bukan hal yang penting bagi kelas bawah di Indonesia. Koes Plus juga tak salah jika mengadaptasi musik yang menurut mereka mengekspresikan kebebasan.

    Pada tahun 70an perkembangan musik di belahan utara bumi melaju cepat, memacu juga perkembangan musik di tanah air. Guruh Gipsy, Gang Pegangsaan, God Bless, Giant Step, Super Kid, The Rollies, dll adalah sederet nama yang bisa disebut sebagai peletak pondasi musik Indonesia pada masa kontemporer. Secara musikalitas mereka adalah maestro-maestro dunia musik Indonesia. Mereka juga mempopulerkan semangat kemerdekaan (independent / indie) dalam berkarya. Walau pada jaman itu belum ada manajemen musik yang cukup bagus, tapi dengan pengalaman seadanya mereka mulai bekerja sama membangun jaringan. Hal itu dilakukan guna meluaskan musik mereka. Tercatat pula Majalah Aktuil, banyak membantu perkembangan musik pada masa 70an. Melalui tulisan dan peran aktif individu-individu di dalamnya, Aktuil mempromosikan band-band pada jaman itu.

    Tetapi isu-isu sosial belum dianggap penting untuk dibicarakan dalam lirik-lirik mereka. Kalaupun ada, belum menjadi sesuatu yang dominan. Bahkan beberapa grup band (utamanya rock) masih suka memainkan karya-karya band luar negri. Ekspresi kemerdekaan akhirnya hanya menjadi penghias keseharian, gaya hidup bebas ala musisi rock pun menjadi pilihan mereka.

    Pada periode 1990an, perkembangan musik underground semakin pesat. Booming Sepultura dan Metalica menginfluence anak-anak muda Indonesia. Berhadapan dengan industri mainstream yang didominasi oleh rock melayu dan artis wanita, maka jalur underground-lah yang dipilih. Dengan berbasiskan komunitas serta mengandalkan fanzine (buletin-buletin), budaya underground semakin meluas. Dimulailah pembangunan scene-scene musik alternative di masa itu.

    Kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, dan Jogjakarta menjadi tempat berkembangnya komunitas-komunitas underground. Pada masa itu musik metal menjadi sebuah suguhan altenatif. Selain itu banyak band mulai berani berekspresi dengan menempatkan isu-isu sosial dalam lirik-liriknya.

    PAS band memulai tradisi merilis album secara indie. Album mereka “Four Through The SAP” terjual lebih dari 5000 copy. Selanjutnya banyak band metal dan rock lain memakai metode indie. Tercatat nama-nama seperti Puppen, Koil, Burger Kill, Rotten To The Cure, dll di masa-masa awal perkembangan musik Indie kontemporer Indonesia.

    Ada sekian banyak album, termasuk album-album kompilasi yang dirilis bersama oleh band-band pada jaman itu. Mereka terbantukan dengan pembangunan komunitas-komunitas musik. Begitu juga dengan fanzine (buletin) yang berfungsi untuk mempromosikan hasil karya mereka. Panggung-panggung kecil juga kerap digelar di kafe-kafe. Hal ini selaras dengan pembangunan industri kreatif kaum muda lainnya, seperti clothing dan distro.

    Istilah Indie baru populer di pertengahan tahun 1990an. Awalnya Indonesia lebih mengenal istilah underground bagi musik yang ‘lari’ dari trend budaya mainstream. Perkembangan musik luar yang menghasilkan beberapa varian-varian baru seperti grunge, brit pop, hip-hop, melodic punk, dll. Hal ini menyeret anak-anak muda Indonesia pada sekian banyak pilihan bermusik. Selanjutnya di kota-kota besar, banyak bermunculan band-band serta komunitas-komunitas dengan varian musik yang beragam. Sejak saat itu istilah underground mulai digantikan dengan istilah indie. Mungkin istilah underground dirasa terlalu identik dengan musik metal. Maka istilah indie dengan kesan yang lebih modern mulai lazim digunakan.

    Pure Saturday menjadi pionir band-band dengan aliran selain metal yang membuat album rekaman sendiri. Grup band ini tercatat mencetak album pertamanya pada tahun 1995 dengan tajuk “Not A Pup E.P”. Keberhasilan mencetak album ini lantas diikuti oleh sederet nama lain seperti Waiting Room, Pestol Aer, Toilet Sound, dll.

    Selanjutnya booming Indie semakin menjadi, ketika Mocca (band Swing Pop asal Bandung) sukses menembus angka di atas 100.000 copy dalam penjualan kaset mereka. Keberhasilan Mocca, turut membawa dampak bagi perkembangan musik indie. Selanjutnya deretan nama seperti Puppen, Shaggy Dog, Superman Is Dead, Rocket Rockers, Superglad, dll mencuri perhatian para penikmat musik.

    Bahkan beberapa nama di atas, mendapat kontrak dari label-label rekaman besar. Kontrak ini sempat menjadi perdebatan di scene-scene indie. Sebagian dari para scenester menganggap hal ini sebagai pengkhianatan terhadap idealisme independent. Sebagian lagi menganggap ini sebagai peluang memperkenalkan musik mereka secara massal.

    Terlepas dari perdebatan-perdebatan tersebut, musik indie tetap mendapatkan tempat di dunia musik Indonesia. Beberapa band seperti The S.I.G.I.T, The Upstairs, The Brandals, The Milo, Bangku Taman, Efek Rumah Kaca, Teenage Dead Star, Seek Six Sick, The Adams, White Shoes And The Couple Company, dan Goodnight Electric mendapatkan tempatnya di hati para penikmat musik. Terakhir delapan album rilisan band dan label indie masuk dalam jajaran 20 album terbaik versi Rolling Stone tahun 2008. Ini membuktikan bahwa kualitas musik band-band Indie di Indonesia sangat baik. Karena mampu bersaing dengan karya band dan label besar (mainstream).

    Bahkan dalam hal penyebaran karya, mereka sangat maju. Ketika industi musik mainstream berteriak soal bajakan, beberapa band Indie di Indonesia dengan bangga membagi-bagikan cd album mereka secara gratis. Metode yang bertolak belakang dengan keinginan para produser musik mainstream.

    KOIL merilis album “Black Shines On”, membagikannya sebagai bonus Majalah Rolling Stone Indonesia. Langkah ini diikuti oleh Naif dan Rosewood. Sebelumnya The Upstairs melepas lagu mereka secara gratis lewat situs Myspace. Langkah ini meniru band-band luar negeri (Radiohead, Coldplay, dan Metallica).

    Semangat-semangat perlawanan juga masih terdengar dalam lirik-lirik band indie di Indonesia. Terakhir kita dengar Efek Rumah Kaca yang lugas dalam merekam realitas sosial. Lagu ‘Di Udara’ misalnya, bercerita soal kematian Munir. Selanjutnya ada ‘Cinta Melulu’, yang mengkritik soal budaya latah musisi Indonesia dalam membuat lirik-lirik lagu cinta. Hits lainnya ‘Jalang’, mengkritik kebijakan UU Pornografi dan Pornoaksi.

    Ras Muhammad dengan musik reggae-nya pantas juga disebut sebagai musisi indie yang concern berbicara soal realitas-realitas sosial. Belum lagi jika menyebut beberapa band punk seperti Marjinal dan Bunga Hitam yang hampir setiap lirik lagunya berbau kritik sosial. Hal yang sama juga masih dilakukan oleh band-band lain, seperti Burger Kill, KOIL, Seringai, Komunal, dll. Untuk band-band seperti ini kita pantas mengucap salut. Mereka benar-benar mengadopsi idealisme indie dalam bermusik. Idealisme yang bukan hanya sekedar dimaknai dalam proses distribusi dan produksi kaset / cd, tapi juga dalam karya mereka yang jujur dalam merekam realistas sosial.

    Tantangan Musik Indie
    Ada beberapa tantangan nyata bagi musik indie. Pertama adalah komoditifikasi indie. Banyak perusahan laba menangkap booming indie dan sekedar memanfaatkannya sebagai alat promosi. Tak ada salahnya untuk sekedar bekerja sama selama prinsip-prinsip indie tetap di tampilkan dalam setiap event. Menjadi salah jika prinsip-prinsip itu tak lagi diperhatikan.

    Contoh kasus sering muncul acara-acara seperti festival musik indie. Padahal musik indie muncul bukan untuk diperlombakan. Karena ketika diperlombakan akan ada pembatasan-pembatasan dalam berekspresi, akhirnya kesubjektifan tim penilai yang menjadi penentunya.

    Seharusnya penentu utama dalam musik indie adalah para musisi itu sendiri. Hal tadi sesuai dengan semangat Do It Yourself yang dikibarkan oleh flower generation. Bentuk event yang seharusnya dilakukan adalah bentuk-bentuk pagelaran musik tanpa nuansa kompetisi. Event yang dicreate dengan semangat kolektif dan berbasiskan kerjasama antar komunitas-lah yang seharusnya dibuat oleh para pelaku musik indie. Event seperti ini bisa menjadi ajang promosi karya band-band indie.

    Tantangan yang kedua adalah kekonsisitenan dalam memunculkan budaya tandingan (counter culture). Sejarah musik selalu diwarnai dengan benturan-benturan antara budaya mainstream dan budaya alternatif. Indie sendiri adalah sikap atau idealisme yang sangat identik dengan budaya alternatif. Menjadi sangat di sayangkan jika produk-produk musik yang berasal atau mengaku dari dunia indie menjadi serupa dengan produk budaya mainstream.

    Saat ini kita dihadirkan band pop menye-menye ala ST 12, Kangen Band, dkk. Sebaiknya band yang memilih musik indie sebagai jalur bermusik menghasilkan produk yang berbeda dengan band-band mainstream tersebut. Sehingga bukan hanya jalur indie yang membedakan tapi hasil karya juga membedakannya.

    Yang harus diwaspadai adalah munculnya generasi baru dengan cekokan lirik ‘cinta melulu’ ala band pop menye-menye. Sangat disayangkan jika generasi ini menjadi terpisahkan dengan realitas-realitas sosial di sekitarnya. Bukankah aneh jika jalur indie yang pada pembangunannya tidak terlepas dari konstruksi-konstruksi sosial di sekitarnya, malah makin menjauh dari realitas sosial dan sejarah terbentuknya.

    Kunci kesuksesan band-band di era 70an adalah nalar eksplorasi musik yang tinggi sehingga bisa menciptakan berbagai genre. Selain itu mereka mampu meramu lirik yang berasal dari pengalaman pribadi dan konteks-konteks sosial di sekitarnya. Sebaiknya tradisi-tradisi untuk berempati, peduli, berkolektif, dan sederet budaya positif lainnya harus direkam dalam lirik-lirik musik indie. Semangat menciptakan atau mengeksplorasi hal-hal baru dalam bermusik juga harus dipelihara oleh musisi-musisi indie. Sehingga generasi yang kelak muncul, sudah terbiasa dengan tawaran-tawaran alternatif dalam bermusik sejak dini.

    Kedua tantangan tadi yang harus terus menerus dijawab oleh musisi indie pada masa kini. Sehingga semangat memunculkan budaya tandingan (counter culture) yang merupakan basis utama pembentukan jalur Indie tetap terjaga.

    Support Your Local Indie Movement!!

    Sumber:
    Ady Gembel, Underground Kita Berbeda, Apokalip Web Zine
    Kompas, 3 September 2008 

    Cereal Glove: Live Perform at S@nny Music Studio & Cafe Kediri

    Written By Unknown on Rabu, 26 September 2012 | 00.08


    Cereal Glove live perform at S@nny Music Studio & Cafe Kediri pada minggu malam 23 September 2012. Para personil Cereal Glove (Avid, Herru, Putera, Adjie) berangkat bersama manajernya (Luthing) dan para Crew Cereal Glove (Cak Hilmi, Cak Azhar, & Cak Andre). Cereal Glove adalah satu-satunya band dari Malang yang tampil di venue tsb.

    Dengan mengusung 4 lagu andalan (3 di antaranya karya Cereal Glove sendiri yakni single Hanya Ingin, The Angel Cries, dan Menabur Terang) Cereal Glove tampil dengan baik dan menghibur para penonton.

    Ini adalah pertama kalinya Cereal Glove live perform di luar kota Malang. Beberapa progress dan undangan pada hari-hari ke depan pun mengisyaratkan bahwa Cereal Glove diminta untuk mengisi acara di beberapa venue di luar kota Malang. Semoga karya-karya Cereal Glove, khususnya single Menabur Terang di terima tidak hanya di Malang, tapi juga di luar Malang dengan kegiatan ini. Amin.

    Cak Luthink: Manajer Cereal Glove Merangkap Additional Guitar Player

    Written By Unknown on Senin, 17 September 2012 | 15.22


    Saat CEREAL GLOVE tampil di Sixteen Sundae TR Sengkaling Malang, ada pemandangan baru yang terlihat, yakni adanya penampakan sesosok makhluk manusia, laki-laki, berpenampilan sederhana, berkacamata, hidup lagi...hehe. Sosok tersebut ikut main gitar saat CEREAL GLOVE (CG) perform di stage.

    Sosok itu tidak lain, tidak bukan, dan tidak salah adalah Manajer CEREAL GLOVE yang ternyata sekaligus membantu menambah instrumen gitar rhythm pada penampilan CG di Sengkaling Malang. Sosok itu bernama Cak LUTHINK. Bahkan beliau sampai turut latian demi membantu memaksimalkan penampilan CG yang sudah dianggapnya sebagai adik-adiknya sendiri.

    Bagi teman-teman yang mau ngundang CEREAL GLOVE silakan menghubungi Contact Person Cak LUTHINK yang bisa dicek di KONTAK CEREAL GLOVE di blog ini juga.

    Cereal Glove: Live Perform at TR Sengkaling Malang


    CEREAL GLOVE tampil di acara "Sixteen Sundae" yang diselenggarakan oleh Ngalam Ngindie di Taman Rekreasi yang terkenal di Kota Malang yakni Sengkaling. Kali ini CEREAL GLOVE (CG) membawakan 3 buah lagu yakni Deru Rindu (karya CG), Breathing (by Yellowcard), dan Menabur Terang (karya CG).

    CEREAL GLOVE menambahkan additional guitar player demi menambah semarak penampilannya dan orang yang terpilih adalah Cak Luthink yang tak lain adalah Manajer CG sendiri...hehe. Perform pada jam persis setelah azan Ashar, dan menjadi band terakhir yang tampil, tak membuat CG gentar, malah mereka berusaha untuk tampil sebaik mungkin.

    Single "Menabur Terang" by Cereal Glove, link download: http://c2lo.reverbnation.com/audio_player/download_song_direct/14459962

    Cereal Glove: Recording Single Menabur Terang

    Written By Unknown on Kamis, 06 September 2012 | 13.16



    Recording alias rekaman lagu sendiri adalah syarat mutlak bagi band indie untuk eksis di dunia musik. Hal ini berlaku pula pada CEREAL GLOVE, sebuah band pop rock alternative asal Malang yang beranggotakan 4 orang pemuda berbakat. Single yang direkam yaitu MENABUR TERANG, yang merupakan salah satu lagu andalan di mini album CEREAL GLOVE yang bertajuk 3's No in Love. Rencananya mini album yang berisi 6 single karya Cereal Glove tsb akan dirilis paling lambat akhir tahun 2012 ini. Cereal Glove take record single Menabur Terang di Virtuoso Studio Malang dengan MD (Music Director) Mas Laga yang orangnya ramah dan sabar. Semoga hasil rekaman single hit Menabur Terang dapat diterima oleh para penikmat musik, khususnya bagi Para GLovers. Amin.

     
    Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2011. CEREAL GLOVE - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger